Dalam tiap penyelenggaraannya, Piala Dunia banyak melaksanakan evolusi serta inovasi untuk membetulkan kesalahan di masa kemudian. Walaupun begitu, wajib diakui adopsi teknologi di sepak bola terbilang cukup lelet dibandingkan cabang berolahraga yang lain. Teknologi instant replay ditemui awal kali oleh produser tv bernama Tony Verna pada 1963.
Temuannya yang awal mulanya cuma untuk keperluan menghibur pemirsa akhirnya dijadikan perlengkapan bantu wasit untuk sebagian liga berolahraga di Amerika Serikat. National Football League (NFL) apalagi sudah memakainya semenjak 1986. Begitu juga National Basketball Association yang mengadopsi teknologi instant replay untuk wasit semenjak 2002. Tetapi, dalam permasalahan sepak bola, teknologi ini baru dipakai secara resmi pada 2018 dengan sebutan Video Assistant Referee (VAR).
Tidak hanya VAR, kira-kira apa saja inovasi serta teknologi yang ditemui serta diadopsi sepanjang gelaran Piala Dunia? Berikut rangkumannya dari masa ke masa.
Dikenalkannya Kanal TV Inggris
Dalam salah satu bab di buku Sport, Media and Mega-Events, teknologi replay serta slow motion dalam siaran Piala Dunia nyatanya diprakarsai BBC pada edisi 1966. Ini menandai upaya manipulasi gambar awal di dunia dalam sejarah penyiaran Piala Dunia.
BBC menjajaki jejak Tony Verna pada 1963 yang memakainya awal kali saat tv tempatnya bekerja menyiarkan pertandingan American football. Saat itu, teknologi tersebut sudah banyak dipakai dalam siaran pertandingan berolahraga di Amerika Serikat.
Siaran langsung yang berwarna pertama kali diaplikasikan di Piala Dunia 1970
Pada masa 1930-1960-an Piala Dunia ditayangkan dalam format gelap putih. Mengutip EPSN, barulah pada Piala Dunia 1970 teknologi siaran berwarna diperkenalkan awal kali.
Pastinya ini membuat sensasi menyaksikan melalui layar cermin jadi seseru menyaksikan langsung di stadion.
Seragam pemain serta bermacam detail yang lain juga nampak lebih jelas. Terlebih, Piala Dunia 1970 merupakan debut kartu merah serta kuning. Momennya cocok dengan temuan teknologi siaran berwarna. Walaupun begitu, pada tahun tersebut tidak seluruh negeri sudah mempunyai teknologi untuk menyiarkan siaran berwarna. Di Indonesia juga tv berwarna masih jadi benda elegan.
Turnamen FIFA pertama di Piala Dunia 2010
Piala Dunia 2010 ialah edisi awal yang bisa disaksikan langsung dari layanan streaming. Sebagian pelopornya antara lain BBC serta ITV untuk Inggris serta ESPN di Amerika Serikat.
Sepanjang gelaran tersebut, mereka mengaku kebanjiran pemirsa yang melihat pertandingan-pertandingan Piala Dunia 2010 dari kantor mengingat mayoritas laga berlangsung saat jam kerja di 2 negeri tersebut.
Di Indonesia sendiri, teknologi streaming tiba pada pertengahan tahun 2010-an. Memanglah sedikit terlambat dibanding Amerika Serikat serta Inggris.
Teknology garis gawang
Kemelut soal garis gawang merupakan salah satu isu yang memberi warna Piala Dunia 2010. Sebagian momen kontroversial pernah terjalin. Salah satunya saat berhasil Frank Lampard (Inggris) ke gawang Manuel Neuer (Jerman) dianulir sebab dikira belum melewati garis gawang. Sementara itu, dari rekaman ulang, nampak kalau berhasil tersebut sebenarnya legal.
Mengingat saat itu FIFA belum mengesahkan pemakaian rekaman ulang selaku bagian dari pertimbangan wasit, maka anggapan wasit di lapangan jadi salah satunya keputusan yang diterima. Akhirnya, pada 2014 disahkanlah teknologi garis gawang yang bisa mengetahui posisi bola di area krusial tersebut.
Nama teknologi ini merupakan GoalControl yang awal kali dipakai pada Piala Dunia 2014 Brasil. Dia berbentuk 14 kamera berkecepatan besar yang dipasang menghadap pada masing-masing gawang (tiap gawang dipantau 7 kamera). Gunanya untuk mengetahui pergerakan bola serta membenarkan dari bermacam arah apakah bola sudah melewati garis gawang ataupun belum.