5 Tips Mengajarkan Anak buat Meminta Maaf

Memohon maaf sering keluar dari mulut banyak orang tua ketika anaknya melaksanakan kesalahan, serta itu refleks. Maka dari itu, penting untuk mengajarkan anak untuk berani memohon maaf atas kesalahan yang dia perbuat. Kanak-kanak perlu tahu kapan mereka wajib memohon maaf.

Tetapi, memforsir kanak-kanak untuk mengucapkan kata maaf ketika mereka melaksanakan kesalahan tidak menolong mereka meningkatkan keahlian sosial serta emosional yang dibutuhkan untuk menguasai kenapa mereka wajib memohon maaf.

Lalu gimana tips mengajarkan anak memohon maaf? Berikut tutorialnya:

Ajarkan untuk memohon maaf secara spesifik

Ketika anak baru saja melontarkan truk mainan ke kepala saudaranya ataupun teman sekolahnya, mulailah proses memohon maaf dengan memohon anak untuk memenuhi kalimat “Maafkan saya sebab sudah…” (terus menjadi khusus, terus menjadi baik).

Bila jawaban mereka sesuai dengan aksi negatif mereka, itu baru permulaan. Bila mereka menolak untuk menanggapi ataupun tidak tahu kenapa kita memohon mereka untuk memohon maaf atas suatu, mereka bisa jadi memerlukan lebih banyak usaha.

Mintalah komentar mereka tentang kenapa aksi itu salah

Ada banyak pemicu kenapa anak mengamuk. Santapan misalnya. Ketika kita menyodorkan semangkuk sup, anak mulai berteriak kalau dia mau es krim serta membalikkan mangkuk sup tersebut.

Ini merupakan perihal yang perlu orang tua ajarkan kepada anak kalau sikap tersebut merupakan salah. Cobalah untuk bicarakan tentang perasaan siapa yang bisa jadi terluka serta kenapa. Misalkan bila dia membalikkan mangkuk sup sebab tidak menginginkannya, itu hendak melukai hati bunda ataupun nenek yang sudah memasak untuknya.

Menolong anak untuk menguasai kalau aksi mereka mempengaruhi orang lain merupakan salah satu pelajaran terutama yang bisa orang tua ajarkan kepada mereka.

Ajarkan sikap positif

Sehabis kita mengenali kenapa mereka memohon maaf serta kepada siapa, bicarakan tentang apa yang wajib dicoba berikutnya, namun dengan metode yang positif. Alih-alih, “Saya tidak hendak melontarkan mainan lagi,” cobalah suatu semacam, “Saya hendak memakai kata-kataku saat saya marah.”

Tergantung pada umur anak, mereka bisa jadi memerlukan bantuan orang tua untuk menemukan pemecahan terpaut sikap positif ini. Anak yang masih terlalu kecil bisa jadi hendak memerlukan waktu lama untuk menguasai perihal ini.

Minta mereka buat memohon maaf

Selaku manusia, kita mendambakan permintaan maaf saat menyakiti perasaan seorang. Untuk kanak-kanak kecil, bisa jadi lebih susah untuk menarangkan kenapa memaafkan begitu penting serta kenapa terkadang orang lain tidak memaafkan mereka.

Pada sesi ini, anak tahu kalau mereka melaksanakan kesalahan, kenapa itu salah, perasaan siapa yang mereka sakiti, serta gimana mencoba berperilaku di masa depan. Saat ini, kita mau menolong mereka untuk menjernihkan atmosfer serta bergeser dari suasana mengenali kalau kedua belah pihak merasa lebih baik serta masih bergaul.

Ajarkan terus sampai anak terbiasa

Tiap kali aksi anak membutuhkan permintaan maaf, ikuti langkah-langkahnya bersama mereka sehingga tata cara memohon maaf yang bermakna ini bisa jadi Kerutinan. Beri pemahaman kalau memohon maaf lebih dari semata-mata perkata.

Ini supaya anak bisa merasakan cukup empati serta penyesalan untuk betul-betul mengganti metode mereka berperilaku di masa yang hendak tiba. Sehingga anak hendak berkembang jadi individu yang lebih baik.

Tidak cuma anak, terkadang orang berusia juga susah untuk memohon maaf ketika berbuat kesalahan. Oleh sebab itu, orang tua harus mengajarkan anak untuk berani meminta maaf semenjak dini, kalo tidak ya pasti hendak berakibat di masa depan.